Ma’ruf Khozin, Kiai Muda NU Bungkam Pengkritik Hadits Ihya’ Ulumiddin Lewat Karya Kitab

Kitab Al-Ashfiya' Karya Ma'ruf Khozin

Buletin Islam | KH Ma’ruf Khozin merupakan sosok kiai muda NU, yang baru-baru ini membungkam para pengkritik hadits dalam kitab Ihya’ Ulumiddin, lewat sebuah karya kitab bernama al-Ashfiya’.

Kitab Ihya’ Ulumiddin karya Imam Ghazali, merupakan salah satu kitab tashawwuf yang masyhur di kalangan umat Islam, terutama kaum santri.

Bacaan Lainnya

Kitab ini bahkan bisa dikatakan kitab wajib bagi pondok pesantren, dan biasanya hanya diajarkan pada para santri senior.

Cover Kitab al-Ashfiya, Foto; Galeri Kitab Kuning

Namun, akhir-akhir ini Kitab karya Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali tersebut kerap mendapatkan kritik dan tuduhan miring dari sebagian orang.

Kondisi tersebut membuat sebagian umat Islam menjadi ragu terhadap kualitas dan isi dalam Kitab Ihya’.

Berawal dari keresahan KH Ma’ruf Khozin, beliau lalu mulai menelaah dan menganalisa hadits-hadits yang sering mendapat kritikan bahkan dikatakan hadits Dha’if / lemah, hingga Maudhu’ / hadits Palsu.

Sekilas KH Makruf Khozin dan Kitab al-Ashfiya’ 

KH. Makruf Khozin, merupakan salah satu ulama muda yang berasal dari Desa Ganjaran, Gondanglegi Malang, Jawa Timur.

Putra keempat al-Marhum al-Maghfurlah KH. Khozin Yahya (Pengasuh kedua PP Raudlatul Ulum 1 sekaligus Putra dari al-Marhum KH. Yahya Saybrowi) tersebut kini lebih dikenal sebagai salah satu Pendekar Aswaja asal Jawa Timur.

Wajar, kekhawatiran pria lulusan Pondok Pesantren al-Falah Ploso tersebut terhadap gerakan beberapa kaum muslimin, yang saat ini semakin genjar berupaya menggoyahkan akidah umat Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Banyak karya dan buku-buku yang membantah ajaran wahabi, selain itu beliau juga aktif mengisi pengajian-pengajian, dan tulisan baik di media cetak maupun media sosial untuk memperkuat faham Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Kitab Al-Ashfiya’ Fi al-Dzabbi ‘An al-Ihya’, merupakan salah satu karya beliau yang berisi ulasan dan penjelasan tentang kritik terhadap hadith-hadith yang kerap dituduhkan oleh sebagaian umat Islam.

Melalui kitab ini, beliau ingin meluruskan kembali, dan mempertegas derajat hadith yang dalam beberapa waktu terakhit dianggap dha’if (lemah) atau bahkan Maudhu’ (hadith palsu).

Kitab Al-Ashfiya’ berawal dari keresahan beliau ketika membaca sebuah kitab berjudul al-Shufyah Nasy’atuha Wa Tathawwuruha (awal mula dan perkembangan tashawwuf) karya Muhammad Abduh dan Thariq Abdul Halim.

Dalam kitab tersebut, ada sebuah bab khusus yang membahas tentang orang shufi dan ilmu hadith, yang  salah satu pembahasannya berkenaan dengan hadith-hadith dha’if (lemah) atau Maudhu’ (hadith palsu), yang kerap disebutkan dalam kitab-kitab tashawwuf, dan salah satunya Kitab Ihya’ Ulumiddin.

Setelah melakukan berbagai penelurusan prihal hadith dalam kitab Ihya’ Ulumiddin, beliau menemukan banyak tuduhan-tuduhan tanpa dasar terkait hadith dalam kitab karya Imam Ghazali tersebut.

Dengan landasan inilah, Kiai yang saat ini sedang menjabat Ketua MUI Jawa Timur, tergerak untuk menyusun sebuah kitab berjudul “Al-Ashfiya’ Fi al-Dzabbi ‘An al-Ihya’” untuk membantah tuduhan-tuduhan tersebut.

Setidaknya ada 20 Hadith yang beliau jadikan bahan analisis untuk menangkal kritikan dan tuduhan khususnya dari para kaum wahhabi.

Unduh Kitab Al-Ashfiya’ Fi al-Dzabbi ‘An al-Ihya’ – KH. Makruf Khozin

Apakah anda ingin membaca dan mengunduh kitab tersebut, silahkan unduh pada tulisan kami berikut: Download Kitab Al-Ashfiya Karya KH Makruf Khozin

Dapatkan informasi seputar Nahdlatul Ulama, klik NU. demikian informasi tentang Kiai Muda NU, Bungkam Pengkritik Hadits Ihya’ Ulumiddin Lewat Karya Kitab. Tulisan ini disadur dari website galerikitabkuning.com.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *