Mengenal Lebih Dekat Sosok KH. Nawawi Abd Jalil Sidogiri

KH Nawawi Abd Jalil Sidogiri
KH Nawawi Abd Jalil Sidogiri

Buletin Islam | Pasuruan, Sidogiri merupakan pesantren yang didirikan pada 1745 M oleh Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban (yang wafat pada 1766 M).

Sayyid Sulaiman tidak lain keturunan keempat Syekh Syarif Hidayatullah yang biasa dikenal dengan Sunan Gunung Jati.

Bacaan Lainnya

Salah satu pengasuh pesantren yang berada di Kabupaten Pasuruan tersebut adalah KH. Ahmad Nawawi bin Abdul Jalil, setelah sebelumnya diasuh oleh kakak kandung beliau, KH. Abdul Alim bin Abdul Jalil.

Kiai Nawawi merupakan kiai kahrismatik yangs sangat dihormati, baik tingkat Nasional hingga mancanegara. Alumni Sidogiri tidak tersebar di bumi Nusantara, tapi juga di luar negeri. dan berikut ini adalah biografi KH. Ahmad Nawawi Abd. Jalil yang kami rangkum dari berbagai sumber.

Biografi KH. Ahmad Nawawi Bin Abdul Jalil

Jarang terekspos di media, memperhatikan biografi kiai yang juga penyusun kitab tauhid al-Ma’man Min al-Dhalal tersebut sungguh luar biasa.

Di kepengurusan Nahdlatul Ulama, Kiai Nawawi bin Abdul Djalil Sidogiri adalah Mustasyar (Penasehat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Beliau termasuk salah seorang dari sembilan orang kiai sepuh yang dipercaya sebagai tim Ahwa pada Muktamar ke-33 NU tahun 2015 di Jombang.

Silsilah Bersambung Kepada Pengarang Kitab I’anah Thalibin

Kiai Nawawi lahir dari pasangan KH. Abdul Jalil bin Fadil dan Nyai Hanifah Nawawy. Kiai Abdul Djalil atau ayahnya KH Nawawi adalah cicit Sayid Abu Bakar Syatha ad-Dimyathi, Pengarang I’anatut Thalibin.

Ibu Kiai Abdul Djalil adalah Nyai Syaikhah binti Syarifah Lulu’ binti Sayid Abu Bakar asy-Syatha ad-Dimyathi.

Jika dilihat dari silsilahnya, Kiai Nawawi Abdul Djalil Sidogiri merupakan keturunan dan cicit dari seorang ulama dan wali besar, yaitu darah Wali Songo dan Syekh Sayyid Bakri Syatho.

Sementara, ayah Kiai Abdul Djalil adalah Kiai Fadlil bin Sulaiman bin Ahsan bin Sayid Zainal Abidin (Bujuk Cendana/R. Senopati Pranujoyo, Kwanyar Bangkalan) bin Sayid Muhammad Khotib bin Sayid Muhammad Qosim (Sunan Drajat) bin Raden Rahmat (Sunan Ampel).

Selain memiliki kesibukan sebagai pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri setelah menggantikan kakandanya, Kiai Nawawi juga tercatat sebagai Tim Ahwa adalah singkatan dari Ahlul Halli wa Aqdi, yang mempunyai wewenang memilih dan mencabut mandat pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama atau Rais Syuriah PBNU.

Kecintaannya terhadap Nahdlatul Ulama dapat dilihat dari salah satu pesan beliau, “Santri-santri Sidogiri jangan sampai keluar dari NU, karena NU itu peninggalannya KH Hasyim Asy’ari, Kiai Nawawi bin Noerhasan (Kiai Nawawi Sepuh, Red) ikut terlibat dalam lahirnya NU”

Kiai Nawawi Wafat

KH Nawawi Abdul Djalil Sidogiri wafat pada Minggu 13 Juni 2021, pukul 14.40 WIB. Mustasyar PBNU ini menghembuskan nafas terakhir di RS Raci, Bangil, Pasuruan, setelah mendapatkan perawatan sebelumnya di RS Lavalette Malang selama empat hari.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *