Sudah masyhur kiranya bahwa negara dengan gunung aktif terbanyak yang ada di dunia adalah Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki gunung terbayak dan teraktif di dunia. Sesekali, gunung itu kadang batuk, erupsi atau bahkan tak segan-segan untuk memuntahkan laharnya ke permukaan. Fakta inilah yang kadang membuat kita khawatir.
Baca Juga: Doa Agar Terhindar Dari Bala Dan Musibah
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawiyang yang sekaligus menjadi Mursyid tarekat Qadiriyyah/Naqsyabandiyyah Berjan Purworejo, dalam bukunya Risalah Doa dan Shalawat yang diterbitkan oleh KESAPP pada tahun 2017, KH Achmad Chalwani menuliskan salah satu doa yang mungkin terbilang aneh. Doa tersebut adalah Doa Untuk Dapat Menjinakkan Gunung Dan Kidung Kacer Ala Mbah Marijan. Dan Berikut Adalah Doanya
لَوْ أَنزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۚ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Lau anzalnâ hâdzal qur’âna ‘alâ jabalin lara-aitahû khâsyi‘an mutashaddi’an min khasy-yatillâh, watilkal amtsâlu nadlribuhâ lin nâsi la’allahum yatafakkarûn
Artinya: “Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir” (QS. Al-Hasyr: 21).
وَإِذْ نَتَقْنَا الْجَبَلَ فَوْقَهُمْ كَأَنَّهُ ظُلَّةٌ وَظَنُّوا أَنَّهُ وَاقِعٌ بِهِمْ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wa idz nataqnal jabala fauqahum ka-annahu dhullatun wa dhannû wâqi’un bihim. Khudzû mâ âtainâkum biquwwatin wadzkurû mâ fîhi la’allakum tattaqûn.
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): “Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-A’raf:171).
Dalam buku yang ditulis oleh Kiai Chalwani, beliau tidak memberikan keterangan lebih lanjut berapa kali dan kapan seharusnya doa itu dibaca dibaca. Hal ini, mungkin, bisa diartikan penting dibaca sesering mungkin bagi yang tinggal di lereng gunung, atau ketika terjadinya erupsi.
Untuk pendaki sendiri, bisa membaca doa tersebut ketika hendak mendaki ketika sedang beristirahat dipendakian.
Dalam suatu ceramahnya pada Haul Syekh Subakir di lereng Gunung Tidar beberapa bulan lalu, KH Ahmad Muwafiq atau yang lebih akrab dengan sapaan Gus Muwafiq pernah bercerita tentang rasa penasaran yang ia alami dengan Si Pawang Gunung Merapi, almarhum Mbah Marijan. Beliau penasaran perihal apa yang ia lakukan ketika Gunung Merapi erupsi. Ternyata, setalah diusut-usut, kiai gondrong asal jogja itu menemukan fakta yang agak mencengangkan. Faktanya adalah bahwa Mbah Marijan (ketika dulu masih hidup) mengambil kendang kemudian merapalkan Kidung Kacer. Setelah disimak dengan seksama, arti dari Kidung Kacer tersebut ternyata terjemah Jawa dari Surat al-Hasyr: 21 di atas.
“Karena lidah orang Jawa dulu sulit melafalkan Al-Hasyr, maka jadilah Kacer,” Jelas kyai gondrong itu.
Baca Juga: Doa Meminta Keselamatan Dunia Akhirat
Demikianlah Doa Menjinakkan Gunung Dan Kidung Kacer Ala Mbah Marijan yang dapat kami sampaikan. Semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat dan semoga gunung-gunung yang ada dinegara kita selalu ditenangkan oleh-Nya. Amiin.