Buletin Islam | Susah dipercaya, Denmark gilas Wales tanpa ampun dengan skor telak 0-4.
Denmark sebagai runner-up Grup B menghadapi Wales sebagai runner-up Grup A di babak 16 besar, Sabtu (26/6/2021) malam WIB, yang dihelat di Johan Cruyff ArenA.
Tidak hanya mampu lolos ke perempat final, Tim Dinamit ini membukukan rekor baru di gelaran Euro. Apa itu?
Awalnya, skuad Kasper Hjulmand kesulitan mengimbangi permainan Bale dkk.
Akhirnya gol pembuka di menit 27 datang dari Kasper Dolberg dan merubah skor 0-1 untuk Denmark.
Sadar 0-1 bukan skor aman, Denmark mulai agresif, mereka lebih mudah menguasai pertandingan.
Namun, hingga babak pertama usai, skor masih 0-1 untuk Denmark.
Memasuki Babak kedua, Denmark yang sebelumnya diperkirakan matikutu melawan Wales, justru semakin gila.
Pertandingan babak kedua baru berjalan tiga menit, Denmark memperbesar kemenangan lewat gol Dolberg di menit 48.
Belum puas dengan raihan dua gol, Denmark kembali menambah gol di menit ke-88 lewat kaki Joakim Maehle.
Dan dipenghujung laga, Martin Braithwaite mampu menyempurnakan pesta gol Denmark dengan mencemploskan Bola ke gawang Wales di menit ke-84.
Hingga pluit panjang ditiup, skor telak 0-4 untuk kemenangan Denmark.
Dengan hasil ini, Denmark melenggang mulus ke babak perempatfinal dan tinggal menunggu pemenang partai Belanda kontra Republik Ceko.
Sebagai catatan, Tim Dinamit, julukan Denmark yang awalnya diragukan untuk bisa menang melawan Wales, ternyata bisa membuktikan mereka bisa membahayakan.
Setelah kalah di dua laga awal fase grup, Denmark lantas mengamuk di dua laga terakhirnya.
Tim yang sempat diragukan bisa sejauh ini, juga mempermalukan Rusia 4-1 di matchday terakhir Grup B dan memastikan kelolosan mereka.
Selain lolos ke perempat final, Denmark jadi tim pertama yang membuat empat gol di dua pertandingan beruntun turnamen ini.
Dikutip situs resmi EURO, Denmark juga menjejaki perempatfinal ketiganya di Euro sekaligus yang pertama sejak 2004.
Total Denmark mampu mencetak 9 Gol di turnamen ini, menyamai rekor gol terbanyak mereka di kompetisi ini.
Pada 1992, Denmark yang jadi pengganti Yugoslavia malah mampu menjadi juara. Bisakah Denmark meledak lagi kali ini?
