Buletin Islam | Malang, Untuk merealisasikan program pemerintah dalam penanggulangan dan upaya memutus rantai penyebaran covid-19, Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 melakukan rapid test ke sejumlah santri putra dan putri.
Tidak kurang dari 150 an santri puta dan putri mengikuti rapid test dilaksanakan pada hari Minggu, 05/07/2020, bertempat di halaman SMK Al-Khozini Ganjaran Gondanglegi Malang.
Para santri yang mengikuti rapid test ini tampak antusias, mereka dengan semangat mengikuti rangkaian pelaksaan rapid test yang diinisiasi oleh Tim Relawan dari Nahdhatul Ulama Kab. Malang, KJR Fasyfini, Puskesmas Ketawang, RSI UNISMA, bekerjasama dengan Gugus Tugas Covid-19 PP Raudlatul Ulum 1.
Dari pantauan buletinislam.com, terlihat secara bergiliran para santri mengikuti rapid test secara tertib dan teratur, yang sudah dimulai sejak jam 09:00 WIB dengan mentaati protokol kesehatan yang ketat.
Sesuai rencana, pelaksaannya dibagi menjadi dua, santri putri dilaksanakan mulai pagi hungga dzhuhur, sementara santri putra dimulai setelah dzhuhur hingga selesai.
Koordinator Gugus Tugas Covid-19, KH. Abdul Mannan Qaffal, menegaskan, pelaksanaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa santri putra maupun putri yang telah tiba ke pesantren benar-benar dalam kondisi sehat, sehingga dapat sesegera mungkin mengikuti kegiatan kependidikan di pesantren.
Pasalnya, mereka yang mengikuti rapid test adalah santri yang tiba di pesantren beberapa hari yang lalu, dan masih dalam masa karantina.
“Pelaksanaan rapid test ini sebagai tanggung jawab Tim Gugus Tugas Covid-19, untuk memastikan para santri dalam kondisi sehat, agar mereka bisa segara mengikuti kegiatan pesantren, dan tentu dengan prosedur dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan” ujarnya.
Tak hanya santri, beberapa guru SMK, dan pengurus pesanren juga mengikuti rapid test ini.
Selain rapidt test, pelaksanaan ini juga berupa skrining dan pengambilan sampel para santri di lingkungan PP Raudlatul Ulum 1.
Sementara itu. dihubungi secara terpisah, Dewan Pengasuh Raudlatul Ulum 1, KH. Nashihuddin Khozin yang juga ikut memantau, menyambut baik pelaksanaan rapid test ini.
Dia berharap, rapid test bisa dilaksanakan juga kepada para santri di pesantren-pesantren lainnya.
“Saya sangat senang, dengan adanya pelaksanaan rapid test ini. Dan sebaiknya, juga diperbanyak, khususnya untuk pesantren-pesantren lainnya, agar kita bisa memastikan para santri benar-benar dalam kondisi yang fit” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pesantren Raudlatul Ulum 1, Gus. Abdurrohim Said, berharap, dengan adanya rapid test ini, para santri bisa lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.
“Ya, bukan hanya sampai di rapid test ini, kedepan para santri harus makin sadar pentingnya kesehatan” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, PP Raudlatul Ulum 1 sendiri, merupakan salah pesantren yang hingga saat ini menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat.
Hal itu dibuktikan saat proses kedatangan santri yang bergelombang, dengan tujuan adanya jedah karantina santri, dan mencegah kerumunan.
Ditanya lebih jauh, bagaimana kesiapan Pesantren Raudlatul Ulum 1, untuk memulai kegiatan pesantren, Abdurrohim menjelakan, Bahwa pihaknya sudah siap 100% untuk memulai kegiatan.
“Bukan hanya infrastruktur, kami sejak awal sudah menyiapkan berbagai hal, mulai dari lokasi karantina, pembentukan gugus tugas, sampai kesiapan akomodasi dan pemantauan kesehatan secara berkala” tegasnya.
Dengan kesiapan tersebut, maka pihaknya juga berharap agar para wali santri tidak ragu untuk mengembalikan putra-putrinya ke pesantren, asalkan mengikuti prosedur dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. [red]