7 Tangga Seorang Hamba Menuju Kesempurnaan Ibadah Menurut Imam Ghazali

BuletinIslam.com | Seorang hamba seharusnya berusaha untuk meningkatkan intelektual dan religiuitasnya agar proses penghambaannya kepada Allah swt. dapat semakin berkualitas.
7 Tangga Seorang Hamba Menuju Kesempurnaan Ibadah Menurut Imam Ghazali
Terutama persoalan ibadah, maka seorang hamba tidak diperkenankan hanya melakukan ibadah tanpa didasari keilmuannya, sebab ibadah tanpa ilmu maka ibadahnya bisa tidak sah.
Imam Ghazali, dalam kitabnya Minhajul Abidin merumuskan tujuh tahapan agar seseorang dapat mencapai kesempurnaan dalam beribadah. Apa sajakah itu?

7 Tangga Menuju Kesempurnaan Ibadah

Dalam kitab Minhajul Abidin, Untuk mencapai ibadah yang sempurna, al-Ghazali membuat semacam hirarki yang harus dilalui tahap demi tahap. Berikut ini ulasannya:

#1. Tangga Pengetahuan

Keutamaan ilmu dan orang mencari ilmu sudah banyak dijelaskan oleh para ulama, tidak terkecuali oleh Imam al-Ghazali itu sendiri.
Seorang hamba yang ingin ibadahnya sempurna, tangga pertama yang harus dia lewati adalah tangga pengetahuan. Artinya, dia harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup sebagai bekal dia melaksanakan ibadah.
Sebab memang, sebagaimana dikatakan oleh al-Imam Ibnu Ruslan dalam kitabnya “Zubad” 

وكل من بغير علم يعمل # أعماله مردودة لا تقبل

Artinya “Siapapun yang beramal (ibadah) tanpa dilandasi dengan ilmu, maka amalnya ditolak dan tidak diterima”

#2. Tangga Taubat

Setelah melewati tangga pertama, selanjutnya seorang hamba harus menaiki tangga berikutnya, yakni “Taubat”. Mengapa demikian?
Ada dua alasan menurut Imam Ghazali, sebab pertama, karena dengan taubat, maka seorang hamba bisa berhasil melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. dan yang kedua, karena dengan taubat, diharapkan ibadah akan diterima oleh Allah swt.

#3. Tangga Menghindari Godaan

Agar ibadahnya dapat terlaksana dengan lebih baik, setelah menaiki tangga yang kedua, al-Ghazali menyebutkan tangga yang ketiga yang harus dilalui oleh seorang hamba, yakni menghindari segala macam godaan.
Beliau mengklasifikasikan empat godaan yang harus dihindari.Pertama, Godaan yang bersifat duniwai, yang kedua, godaan dari makhluk, dan yang ketiga, godaan dari setan dan yang terakhir adalah godaan dari hawa nafsu yang senantiasa condong terhadap hal-hal yang tercela.

#4. Tangga Menghindari Rintangan Dalam Beribadah

Selain godaan yang harus dihindari sebagaimana dijelaskan pada tangga ketiga, selanjutnya yang harus diwaspadai oleh seorang hamba adalah tangga yang keempat, yakni menghindari hal-hal rintangan yang oleh beliau dibagi menjadi empat macam. Yakni, Satu rintangan berupa rezeki dan keinginan hawa nafsu lainnya, kedua rasa khawatir yang berlebih. yang ketiga menyadari keputusan Allah swt. atau qadha dan qadarNya, dan yang keempat, rintangan berupa musibah yang kemungkinan besar akan dihadapinya.

 

#5. Tangga Dorongan

Tangga berikutnya adaah dorongan atau motivasi yang mendorong seorang hamba agar tetap istiqamah dalam beribadah. Menurut Imam Ghazali, seorang hamba yang ingin ibadahnya sempurna, dia harus terdorong oleh dua hal yang seimbang, yaitu rasa takut kepada Allah swt. atau “al-Khauf“, dan rasa senantiasa mengharapkan kasih sayangNya, atau biasa disebut dengan “al-Raja’
Menurut beliau, “Khauf” atau rasa takut, dapat mencegah seorang hamba untuk melakukan maksiat, sementara “Raja’” bisa memunculkan rasa optimis untuk menggapai rahmatNya.

#6. Tangga Menghindari Perusak Ibadah

Menghindari pahala keutaamaan ibadah ditempatkan pada tangga yang ke enam oleh Imam al-Ghazali, salah satu contoh yang bisa menggugurkannya adalah sifat riya’  atau ingin dipuji.
Oleh sebab itu, menurut beliau seyogyanya seorang hamba untuk senantiasa istiqamah dan lurus dalam beribadah, dan tidak mencampuradukkan tujuan dalam beribada, yakni hanya semata-mata untuk Allah swt.

#7. Tangga Bersyukur

Dan tangga yang terakhir yang harus dilalui oleh seorang hamba adalah senantiasa bersyukur kepada Allah swt. dan memujinya.

Mensyukuri segala nikmat yang Allah swt. berikan, termasuk nikmat diberi kesempatan untuk bisa beribadah kepadaNya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *