Buletin Islam | Bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh segenap umat Islam di Dunia, bukan hanya lantaran di bulan ini ada diskon pahala besar-besaran dari Allah swt. namun juga ada waktu istimewa yang direkam jelas dalam al-Quran, yakni Lailatul Qadar.
Di sejumlah daerah bahkan ada tradisi untuk menggapai malam yang dinyatakan lebih baik dari seribu bulan tersebut, dimana masyarakat biasanya berbondong-bondong melakukan I’tikaf secara bersama-sama di masjid, khususnya pada hari-hari ganjil di atas tanggal 20 Ramadhan.
Disisi lain, adapula masyarakat yang merayakan Malam Nuzulul Quran pada tanggal ke-17 bulan Ramadhan, mengikuti pendapat beberapa ulama yang meyakini bahwa turunnya Al-Quran terjadi pada malam tersebut, dan tentu ddisertai dengan malam Lailatlul Qadar.
Wajar, umat Islam mengimpikan mendapati waktu tersebut, sebab Allah swt. merekamnya dalam firmanNya di Surat al-Qadar, Ayat 1-5 :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan [1] dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu [2] malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan [3] pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan [4] malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar [5]”
Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan, al-Qadr, berarti “Hukum”, atau “Takdir/ Penentuan”, disebut al-Qadr, sebab pada malam ini Allah swt. menentukan hal-hal yang ia kehendaki untuk satu tahun berikutnya, mulai dari kepastian tentang kematian, kehidupan, rejeki, hingga orang-orang yang akan haji.
Disisi lain, Ibnu Abbas menjelaskan, kronologi malam Lailatul Qadar ini, menurutnya, pada malam inilah Allah swt. menurunkan al-Quran [secara keseluruhan] kepada Malaikat Jibril dari Lauh Mahfudz, kemudian Malaikat Jibril menyampaikannya kepada Rasulullah saw. selama 32 tahun.
Lantas kapan malam Lailatul Qadar tersebut? memang Allah swt. tidak menyebutkan kapan waktu atau hari keberapa dari bulan Ramadhan. Menurut ulama, bisa jadi kerahasiaan tersebut sebenarnya sebagai motivasi bagi umat Islam, agar sejak awal berpuasa sudah mengharapkan dan berusaha mendapatkannya.
Namun, ada ulama yang memprediksikan kapan terjadinya malam Lailatuil Qadar, dengan memberikan rumusan-rumusan sebagaimana dijelaskan dibawah ini.
Prediksi Malam Lailatul Qadar Tiap Tahun
Dalam kitab al-Bajuri, Juz 1 hlm 581-583, disebutkan untuk memprediksikan sendiri kapan malam lailatul Qadar, ulama ada yang memberikan tanda-tandanya kepada kita, namun adapula yang memberikan rumusannya. berikut ini pendapat para ulama:
#1 Prediksi Lailatul Qadar Menurut Imam Syafi’i
Menurut imam yang memiliki nama asli Muhammad bin Idris al-Syafi;i tersebut, malam lailatul Qadar pada intinya tidak akan keluar dari 10 akhir bulan Ramadhan. Artinya, menurutnya, tidak ada ketentuan ia akan muncul pada malam-malam ganjil seperti yang diprediksikan masyarakat pada umumnya.
#2 Prediksi Lailatul Qadar Menurut Sebagian Besar Ahli Ilmu
Menurut sebagian besar ulama lainnya, Malam Lailatul Qadar tiap tahunnya diperdiskikan akan jatuh pada tanggal 27 dari Bulan Ramadhan. Artinya, meski akan terjadi pada 10 akhir dari bulan Ramadhan, namun potensi besar terjadinya adalah pada tanggal ke dua puluh tujuh.
#3 Prediksi Lailatul Qadar Menurut Ulama Tahsawwuf
Menurut ulama tashawuf, mereka justru membuat rumusan dan kalender untuk memprediksikan malam Lailatul Qadar berdasarkan awal mula puasa di sebuah daerah. jika awal puasa terjadi pada hari:
- Jum’at, maka Lailatul Qadar terjadi pada hari ke-29
- Hari Sabtu, maka diprediksikan Lailatul Qadar terjadi pada hari ke-21
- Ahad, maka Lailatul Qadar diprediksikan terjadi pada hari ke-27
- Hari Senin, maka bisa diprediksikan Lailatul Qadar terjadi pada hari ke-29.
- Hari Selasa, maka prediksi Lailatul Qadar terjadi pada hari ke-25
- Hari Rabu, maka Lailatul Qadar diprediksikan terjadi pada hari ke-27
- Hari Kamis, maka diprediksikan Lailatul Qadar terjadi setelah hari ke-20, artinya bisa dimungkikan pada hari ke-21 hingga selesai.
Jika dilihat untuk prediksi ketiga ini, Malam Lailatul Qadar tetap diprediksikan terjadi pada sepuluh akhir dari bulan puasa, namun mereka memberikan kalender khusus yang memudahkan kita untuk memprediksikan terjadi Lailatul Qadar.
Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar
Selain prediksi diatas, sebagaimana yang disebutkan diatas, para ulama juga memberikan tanda-tanda khusus berdasarkan kondisi alam, bahwa malam harinya akan terjadi Lailatul Qadar, antara lain:
- Cuaca sedang dan tidak begitu panas, jika memang musim panas
- Cuaca sedang dan tidak terasa amat dingin, jika musim dingin
- Cahaya Matahari jernih dan tidak banyak awan pada saat terbit di pagi hari.
Dari sederet tanda-tanda dan rumusan tentang terjadinya Malam Lailatul Qadar tersebut diatas, sebaiknya kita selaku umat Islam tidak berpatokan pada pada hal tersebut, namun tetap berusaha sebaik mungkin meraih Lailatul Qadar sejak awal puasa hingga akhir, dengan senantiasa meningkatkan ibadah, mulai dari shalat berjamaah, membaca al-Quran, memperbanyak istighfar, memperbanyak sedekah dan lain sebagainya.
Hal ini diupayakan diamalkan tiap harinya selama bulan Puasa, agar tetap mendapatkan keutamaan malam tersebut, meskipun tidak tertentu pada hari-hari yang dirumuskan atau diprediksikan para ulama.
Tulisan tersebut, disarkan dari sumber : Galeri Kitab Kuning, oleh penulis sendiri.
Abdurrohim, M.Pd.I.
Adalah Staf Pengajar di PP Raudlatul Ulum 1 Ganjaran, dan IAI Al-Qolam Malang