Pada dasarnya, kita selalu dianjurkan untuk berzikir dan mengucapkan kalimat thayyibah (kalimat-kalimat mulia) apapun dalam kondisi bagaimanapun. Kalimat mulia mana saja baik-baik saja untuk dibaca. Tetapi pada perjalanan mudik dalam konteks akhir Ramadhan, kita dianjurkan untuk memperbanyak baca Surat Al-Ikhlas.
Pembacaan surat ini merupakan amalan salah seorang sahabat yang tidak dilarang oleh Rasulullah SAW atau disebut sebagai sunah taqririyyah. Berikut bacaan lengkap Surat Al-Ikhlas:
Qul huwallahu ahad, Allahus shamad, Lam yalid, wa lam yulad, Wa lam yakullahu kufuwan ahad.
Artinya: “Katakanlah! Dialah Allah yang esa. Dia tempat bergantung. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tiada satu pun yang menyamai-Nya.”
Riwayat Ibnu Sinni dan Al-Baihaqi menceritakan bagaimana Rasulullah SAW ketika berperang di Tabuk diminta pulang kampung ke Madinah demi menshalatkan jenazah salah seorang sahabatnya, Muawiyah.
Riwayat ini dikutip oleh Imam Nawawi dalam Al-Adzkar pada bab zikir ketika di jalan yang artinya sebagaimana berikut:
“Diriwayatkan kepada kami dalam Kitab Ibnu Sinni dan kitab Dala’ilun Nubuwwah karya Al-Baihaqi dari Abu Umamah Al-Bahili, ia bercerita bahwa Jibril AS mendatangi Rasulullah SAW ketika beliau di Tabuk. ‘Wahai Muhammad, saksikanlah shalat jenazah Muawiyah bin Muawiyah Al-Muzani (di Madinah),’ kata Jibril.
Rasulullah SAW keluar (dari Tabuk). Sementara Jibril AS turun bersama 70.000 malaikat. Jibril AS menurunkan sayap kanan di atas bukit hingga merendah. Ia juga meletakkan sayap kirinya di atas tanah sampai merendah hingga ia dapat melihat Kota Mekkah dan Madinah. Rasulullah SAW bersama Jibril AS dan ribuan malaikat kemudian menshalatkan jenazah Muawiyah.
Setelah selesai, Rasulullah SAW bertanya, ‘Wahai Jibril, dengan amalan apa Muawiyah mendapatkan derajat begitu tinggi ini?’ ‘Muawiyah lazim membaca Surat Al-Ikhlas saat berdiri, berkendaraan, dan berjalan kaki,’ jawab Jibril,”
Dalam Al-Futuhat Ar-rabbaniyyah, Syarh Al-Adzkar, Muhammad bin Alan As-Shiddiqi menerangkan bahwa di belakang Jibril AS terdapat dua shaf malaikat ketika mereka menshalati jenazah sahabat Muawiyah bin Muawiyah,
Rasanya, doa ini akan sangat cocok swkio bila diperbanyak ketika sedang melakukan perjalanan.
Namun alangkah baik lagi apabila amalan yag teh disebutkan diatas tersebut tidak hanya dibaca dan diperbanyak ketika melakukan perjalanan saja, melainkan juga selaykany dijadikan amalan tetap di kehidupan sehari-hari.
Demikkianlah Amalan Yang Di Baca Ketika Perjalanan yang dapat kami sampaikan. Semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat. Amiin.