Inilah Dia Cara berdoa Ala Nabi Ibrahim As

Berita Doa dan Wirid Terkini

Dalam kitabnya, yang berisikan kumpulan doa dari Rasulullah SAW yang berjudul al-Du’â al-Ma’tsûrât wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ittibâ’uhu wa Ijtinâbuhu, Imam Abu Bakr Muhammad bin al-Walid al-Thurthusyi al-Andalusi (450/451-520 H) menuliskan sebuah doa. Kitab ini ditulis sekitar satu setengah abad sebelum al-Adzkar karya Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf al-Nawawi (631-676 H). Dalam bab ketiga, Imam Abu Bakr menjelaskan soal adab-adab berdoa kepada Allah (fî adâb al-du’â lillah). Ia menulis:

فمن آدابه أن تعلم أن سيرة الأنبياء والمرسلين والأولياء الصالحين، (إن) أرادوا استقصاء حاجة عند مولاهم، أن يبادروا قبل السؤال فيقوموا بين يدي ربهم فيصفوا أقدامهم ويبسطوا أكفهم ويرسلوا دموعهم علي خدودهم، فيبدؤوا بالتوبة من معاصيهم والتنصل من مخالفتهم، ويستبطنوا الخشوع في قلوبهم

Bacaan Lainnya

“Sebagian dari adab berdoa, kau harus mengetahui cara para nabi, rasul, dan wali yang saleh. (Jika) hendak memohon hajat kepada Tuhannya, mereka bergegas (menyiapkan diri) sebelum meminta, bersimpuh di hadapan Tuhannya, menata (posisi) kaki, membentangkan telapak tangan, mengalirkan air mata di pipi mereka. Kemudian, mereka memulainya dengan tobat dari kemaksiatan dan membebaskan (diri) dari pelanggaran, memasukan kekhusyu’an di hati mereka yang terdalam.”

Kemudian, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, dijadikannya oleh beliau, Imam Abu Bakr, sebagai contoh. Ketika berdoa, Nabi Ibrahim memulainya dengan memuji Tuhannya (bada’a bits tsanâ’i ‘ala rabbihi qabla su’âlihi). Dalam surat al-Syu’ara: 78-82 dikatakan:

الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ، وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ، وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ، وَالَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحْيِينِ، وَالَّذِي أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ

“(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakanku, dan Dialah yang memberi petunjuk (kepada)ku. Dan Tuhan yang memberi makan dan minum kepadaku. Dan Ketika aku sakit, Dia menyembuhkanku. Dan Tuhan yang akan mematikanku, kemudian menghidupkanku (kembali). Dan Tuhan yang sangat kuinginkan mengampuni kesalahanku di hari kiamat (kelak).”

Ayat tersebut merupakan ucapan Nabi Ibrahim sebelum berdoa kepada Allah, karena di ayat berikutnya Nabi Ibrahim berdoa (QS. Al-Syu’ara: 83): “rabbi hab lî hukman wa alhiqnî bish shâlihîn” (Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh). Sebelum berdoa, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam memuji Allah dengan lima pujian. Imam Abu Bakr al-Thurthusyi menjelaskan:

فأثني علي الله سبحانه بخمسة أثنية: أنه الخالق الهادي، المطعم المسقي، الشافي من الأوصاب، والمحيي والمميت، والغافر

“Nabi Ibrahim memuji Allah subhanahu (wa ta’ala) dengan lima pujian: (1) Sang Pencipta yang memberikan petunjuk, (2) Sang Pemberi makan dan minum, (3) Sang Penyembuh segala penyakit, (4) Yang maha menghidupkan dan mematikan, dan (5) Maha mengampuni.”

Hal ini menunjukkan bahwa sangat penting hukumnya memuji sebelum berdoa. Para nabi, rasul dan wali terdahulu melakukannya. Contohnya Nabi Musa, ketika beliau memohon kepada Allah, beliau mendahuluinya dengan kalimat (QS. Al-A’raf: 155), “anta waliyyunâ faghfir lanâ war hamnâ” (Engkau adalah Pemimpin kami, maka ampunilah [dosa-dosa] kami dan rahmatilah kami). Mereka biasa mendahului doa-doa mereka dengan pujian, penyucian, pengagungan dan seterusnya.

karena dari itu maka selayaknya lah bagi kita untuk dapat meniru jejak beliau-beliau dalam ritualnya hendak meakukan doa, yaitu dengan memuji Allah SWT terlebih dahulu.

Demikianlah Cara berdoa Ala Nabi Ibrahim As yang dapat kami sampaikan. Semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat dan semoga kita juga dapat meniru tinak lampah yang telah dilakuka oleh para nabi terdahulu. Amiin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *