Sebagai negara yang rakyatnya memeluk agama buddha, ternyata di Laos juga ada denyut islam disana. Walaupun tentu tidak besar. Sebagai negara yang menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak memiliki laut alias landlocked country, tentu menjadi keuikan tersendiri yang dimilikioleh laos. Negara ini dikepung Kamboja, Republik Rakyat Cina (RRC), Myanmar (wilayah Burma), Thailand serta Vietnam.
Dilansir dari berbagai sumber, Laos kini memiliki penganut agama Islam walaupun dengan persentase yang kecil. dan hebtnya lagi, Laos dapat menrimanya dengan rasa toleransi yang cukup tinggi.
Saat ini, jumlah penduduk Laos mencapai 6,2 juta jiwa. Mayoritas penduduk Laos memeluk agama Buddha.
Suasana kota Luang PrabangSuasana kota Luang Prabang Foto: Lena Ellitan/d’Traveler
Mirip-mirip dengan negara tetangga, budaya dan etnis Laos memiliki kekerabatan dengan kawasan timur laut Thailand. Mereka kebanyakan berasal dari dataran rendah Mekong dan hidup di Luang Prabang dan Vientiane.
Jalan masuk Islam ke Kamboja bermula dari pengungsian muslim Kamboja dari rezim Khmer Merah. Hal itu terjadi karena pemimpin Khmer, Pol Pot, membuat gerakan pembersihan massal untuk muslim dari Kamboja.
Mulai dari penghancuran masjid, dilarang beribadah sampai dipaksa memelihara babi, para muslim Kamboja pun hidup sangat tersiksa. Bahkan, mereka dipaksa untuk makan rumput karena diberi makan daging babi oleh Khmer.
Melarikan diri ke Laos, para pengungsi hidup sangat miskin. Mereka sempat menyembunyikan identitas mereka dan bertahan dengan masyarakat lokal. Melalui perjuangan ini, akhirnya para pengungsi dapat bertahan dan berkembang di Laos.
Salah satu masjid yang ada adalah Al-Azhar di Phonsawattay Village, Distrik Sihkottabong, Kota Vientiane. Karena asal-usulnya, bangunan ini juga kerap disebut Masjid Kamboja.
Walupun masjid itu terlihat sederhana dengan bangunannya yang terbuat dari tanah liat dan cat putih, tapi masjid ini sangat berperan dalam menyatukan umat islam yang ada disana. Satu lagi, masjid ini juga mempunyai kedekatan dengan Indonesia.
Seperti yang telah dikutip dari Antara, pada SEA Games 2009, masjid ini menjadi saksi bisu ketika seorang wartawan harian Republika, Lukman Hakim, meninggal akibat serangan jantung dan dishalatkan disitu.
Toleransi terlihat ketika waktu salat tiba. Adzan berkumandang dan umat muslim di sana datang untuk beribadah.
Penduduk sekitar tak pernah komplain atau merasa terganggu. Mereka terlihat santai dan mendukung umat muslim di sana.
Tak hanya agama Islam, agama apa pun bebaskan untuk beribadah di Laos. Hanya saja tak ada hari libur nasional kecuali hari keagamaan Buddha. Membangun tempat ibadah pun tak dapat bantuan pemerintah.
Meski pemeluk agama islam disana terbilang sedikit, yakni hanya sekitar 200 orang, namun toleransi yang ada memang terbilang tinggi. Bahkan mereka juga diperkenankan untuk mendirikan sebuah perkumpulan semacam komunitas.
Semoga apa yang terjadi sekarang, dapat berlangsung hingga kelak. Amiin.