Buletin Islam | Menjelang Hari Raya Idul Adha, kita umat Islam dianjurkan memperbanyak amal ibadah, salah satunya Puasa Arafah dan Mengumandangkan Takbir.
Namun, Tradisi Takbiran keliling yang biasa dilakukan oleh umat Islam dunia, saat ini harus ditiadakan terlebih dahulu.
Lantaran, Kita saat ini berada dalam situasi Pandemi Covid-19, dan Pemerintah menetapkan kebijakan PPKM Darurat.
Sementara salah satu kebijakannya, adalah meniadakan Takbiran secara berkerumun baik di Mushalla/ Masjid dan lapangan.
Kebijakan senada juga dikeluarkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), melalui surat edarannya.
PBNU Himbau Selain Zona Hijau, Larang Takbiran dan Shalat Idul Adha Di Mushalla, Masjid Atau Lapangan, hal ini mengingat peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 masih tinggi.
Terkait dengan Takbiran, artinya kita tetap masih bisa mengumandangkan takbiran meski di lingkungan keluarga dan di rumah masing-masing.
Jenis Takbiran Hari Raya Idul Adha
Dalam Ilmu Fikih, Takbir Hari Raya ada dua macam, Pertama takbir Mursal, dan Takbir Muqayyad.
#1. Takbir Mursal, adalah takbir yang dibaca tanpa terikat dengan shalat (Shalat Fardhu maupun Wajib).
Artinya, Takbir ini dianjurkan untuk dibaca setiap saat. Adapun waktunya, mulai Malam Ied, hingga menjelang pelaksanaan Shalat Hari Raya di pagi hari.
Idul Adha dan Idul Fitri masuk dalam kategori Takbir Mursal ini.
#2. Takbir Muqayyad, adalah takbir yang terikat dengan pelaksanaan shalat. Artinya, Takbir ini dianjurkan dibaca setelah selesai shalat (Shalat Fardhu maupun Sunnah)
Adapun waktu pelaksanaannya dimulai dari Malam Hari raya, hingga tiga hari berikutnya.
Dan yang masuk kategori Takbir Muqayyad ini adalah Hari Raya Idul Adha.
Jadi, Kita dianjurkan mengumandangkan dan membaca Takbir (Takbiran) di Hari raya Kurban ini, mulai malam Hari raya hingga tiga hari berikutnya (Hari-hari tasyriq).
Namun, khusus untuk tiga hari berikutnya, kita hanya dianjurkan membacanya sesaat setelah selesai menunaikan shalat (Fardhu maupun Sunnah).
Baca Juga : Contoh 5 Naskah Khutbah Idul Adha 2021-Lengkap Link Download versi PDF
Teks Kalimat Takbiran Idul Adha
Untuk kalimat Takbiran di hari raya idul Adha, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Idul fitri, berikut ini teksnya:
اللهُ أَكْبَرُ, اللهُ أَكْبَرُ, اللهُ أَكْبَرُ. لآإِلهَ إلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ ولِلّهِ الْحَمْدُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا. وَاْلحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا. وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا
لآإِلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ. صَدَقَ وَعْدَهُ.وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ.وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ
لآإِلهَ إلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ. مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
لآإِلهَ إلاَّ اللهُ و اللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ ولِلّهِ الْحَمْدُ
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu wa Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa Lillahil Hamd
Allahu Akbar Kabiran, Wal Hamdulillahi Katsiran, Wa Subhanallahi Bukratan Wa Ashilan
Laa ilaaha illallahu Wahdah, Wa Shadaqa Wa’dah, Wa Nashara Abdahu wa A’azza Jundahu Wa Hazamal Ahzaaba Wahdah
Laa ilaaha illallahu Wa Laa Na’budu Illaa Iyyah, Mukhlishina Lahu Dina Walau Karihal Kafirun
Laa ilaaha illallahu Wallahu Akbar, Allahu Akbar Wa Lillahil Hamd
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan Selain Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Segala Puji Bagi-Nya
Allah Maha Besar, Dan Segala Puji Baginya, dan Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang
Tiada Tuhan Selain Allah Maha Esa Allah, Yang Telah Memenuhi Janji-Nya, Menolong Hamba-Nya, dan Memuliakan pasukan-Nya, dan menghancurkan kelompok-kelompok musuh-Nya
Tiada Tuhan Selain Allah, tidaklah kita menyembah kecuali kepada-Nya, dengan ikhlash memeluk agama-Nya, meski orang-orang kafir marah.
Tiada Tuhan Selain Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Segala Puji Bagi-Nya
Sumber tulisan : https://www.galerikitabkuning.com/2021/05/teks-bacaan-takbir-idul-fitri-dan-adha.html