Teks Khutbah Jumat Yang Bertema-kan Merenungkan Ciptaan Allah SWT

Teks dan Naskah Khutbah Jumah

Buletin Islam | Merenung akan segala hal yang ada didunia ini adalah hal yang terpuji. Karena dengan merenungkan apa yang ada didunia ini maka kita juga merenungkan akan ciptaan-ciptaan Allah SWT.

Karena bertafakur akan ciptaan Allah SWT sangat baik, maka kami ber inisiatif untuk dapat menuiskannya dalam bentuk khutbah yang kiranya dapat disebarluaskan ketika berkhutbah.

Bacaan Lainnya

Berikut adalah Teks Khutbah Jumat Yang Bertema-kan Merenungkan Ciptaan Allah SWT

Khutbah Pertama

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ، أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِ، الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ، رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًا، سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (آل عمران: ١٩٠ – ١٩١)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan.

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Pada kesempatan khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib akan menyampaikan khutbah dengan tema: “Merenungkan Ciptaan Allah Ta’ala”. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dari surat Ali ‘Imran yang kami baca di atas yang bermakna: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS Ali ‘Imran: 190-191)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Orang yang memikirkan dan merenungkan tentang makhluk Allah, maka dengan akalnya ia akan memahami dan mengetahui adanya Allah, keesaan Allah dan tetapnya sifat Qudrah dan Iradah bagi-Nya.

Kita diperintahkan untuk merenung dan berpikir tentang penciptaan Allah karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang ayat di atas yang artinya:

“Sungguh celaka orang yang membacanya dan tidak berpikir tentang nya” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya). Berpikir dan merenungkan mengenai makhluk ciptaan Allah akan mengantarkan kita pada keyakinan tentang adanya sang Pencipta dan keesaan-Nya. Para ulama Ahlussunnah menegaskan bahwa wajib bagi setiap mukallaf (baligh dan berakal) untuk mengetahui dalil aqli yang global (dalil singkat) tentang adanya Allah.

Dalil aqli yang singkat itu seperti apabila dikatakan: “Masing-masing dari kita mengetahui bahwa dirinya awalnya tidak ada kemudian menjadi ada dan tercipta. Hal yang keadaannya seperti itu pasti membutuhkan kepada yang mengadakannya dan menciptakannya dari tiada menjadi ada. Karena akal yang sehat menetapkan bahwa sesuatu yang awalnya tiada lalu menjadi ada pasti membutuhkan kepada yang mengadakannya. Dan yang mengadakannya tiada lain adalah Allah ta’ala.”

Atau dikatakan: “Alam semesta ini berubah dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Angin kadang berembus kadang tidak. Terkadang udara memanas di suatu waktu dan berubah menjadi dingin di waktu yang lain. Ada tumbuhan yang tumbuh dan ada yang layu. Matahari terbit dari arah timur dan terbenam di arah barat. Matahari tampak putih di tengah hari dan menguning di petang hari. Perubahan-perubahan itu menunjukkan bahwa hal-hal tersebut adalah makhluk yang memiliki permulaan, tiada kemudian ada. Pasti ada yang mengaturnya, mengubahnya dan menentukan perkembangannya. Dan itu semua adalah bagian-bagian dari alam. Dengan demikian, alam beserta seluruh bagiannya adalah makhluk yang memiliki permulaan, tiada lalu ada, dan pasti membutuhkan kepada yang menciptakannya, yaitu Allah ta’ala.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Seorang arab Badui pernah ditanya tentang hal yang berkaitan dengan adanya tuhan yang maha mencipta itu, ia menjawab: “Kotoran unta menunjukkan adanya unta, dan bekas-bekas kaki menunjukkan adanya rombongan yang lewat. Oleh karenanya, alam ini tiada lain menunjukkan adanya Dzat yang maha menciptakan”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan semakin mengukuhkan keimanan kita kepada Allah ta’ala, Tuhan yang Maha Esa dan Mahakuasa. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا
اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

Demikianlah Teks Khutbah Jumat Yang Bertema-kan Merenungkan Ciptaan Allah SWT yang dapat kami sampaikan. Semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat dan semoga kita senantiasa bisa menggunakan akal kita untuk itu. Amiin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *