Inilah Dia Alasan Mengapa Palestina Selalu Di Serang Oleh Israel

KH Yahya Cholil Staquf yang juga menjabat sebagai Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan alasan Israel tidak berhenti perangi Palestina. beliau menyampaikan bahwa semua ini berawal dari melihat sejarah klaim ribuan tahun yang lalu, tepatnya sejak zaman Nabi Sulaiman.

“Jadi orang-orang Yahudi mengambil klaim zaman Nabi Sulaiman, Nabi Daud, Yusya bin Nun, tapi berhasil diinisiasi oleh kekuatan besar pemenang perang dunia pertama dan kedua oleh Inggris dan Amerika,” ucap Gus Yahya saat mengisi acara Syawalan PCNU se-DIY bersama PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beberapa waktu yang lalu.

Bacaan Lainnya

Dikatakan, Inggris dan Amerika pernah menang perang dunia selama dua kali sehingga ada deklarasi Balfour (pernyataan terbuka ), dari sini lahir Israel di tahun 1948. Tapi hal tersebut masih belum bisa diintegrasikan pada tatanan baru karena sifatnya yang masih sengketa.

Lebih jauh ia menceritakan bahwa Israel tidak dimasukan dalam tatanan pascaperang dunia II yang menyangkut rezim kedaulatan perbatasan dan negara berbasis kebangsaan.

“Sebetulnya Israel masih punya ruang untuk mengklaim modus operandi pra-perang dunia pertama, jadi ini bukan soal perbatasan tapi soal kekuatan militer,” terang Gus Yahya.

Beliau, KH Yahya Cholil Staquf, yang selain menjabat sebagai Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), juga diberi amanah untuk menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah menjelaskan ketika banyak negara tidak mengakui keberadaan Israel, justru hal itu akan membuat Israel semakin untung, sebab perbatasan wilayah belum didefinisikan dan Israel masih punya kesempatan untuk terus mencari dan mencaplok wilayah Palestina.

“Namun persoalannya saat ini kita berhadapan dengan rezim realitas yang memang harus memprosesnya dengan strategi lebih jelas dan mengarah kepada jalan keluar,” tambahnya.

Ditambahkannya, Israel juga sudah mengetahui bahwa sejak awal hingga hari ini Bangsa Indonesia selalu mendukung Palestina, namun tidak cukup hanya dengan mendukung saja melainkan perlu ada upaya yang nyata dan jelas. “Pertanyaannya bukan kita bela Palestina atau ndak, pertanyaannya adalah kita membela Palestina dengan cara apa?” katanya.

Konflik Berlatar Ajaran Agama Dijelaskan Gus Yahya, ada beberapa alasan yang membuat pergerakan Israel tidak bisa dihentikan selama lebih dari 70 tahun, padahal masyarakat dunia tidak berhenti melakukan protes, peperangan pun berulang-ulang menjadi rutinitas dan diplomasi di PBB sudah berulang kali dilakukan.

“Pertama, ada kekuatan yang memang riil tidak bisa diabaikan yang mendukung keberadaan Israel,” jelasnya.

Kedua, lanjutnya, karena akar konflik begitu dalam sehingga kalau akar masalah tidak diselesaikan apapun solusi politik, format yang diterapkan, tidak akan menjamin adanya perdamaian. Karena pada dasarnya, umat yahudi memusushi masyarakat arab karena agamanya. Kalau ada orang Yahudi tidak memusuhi orang Arab maka menurut sebagian madzhab Yahudi, dianggap sebagai hal yang maksiat dan fasik.

“Begitu juga dengan madzhab Kristen, walaupun ada sebagian yang mendukung Yahudi tapi sebagian lain madzhab Kristen mewajibkan memusuhi Yahudi karena Yahudi membunuh tuhannya Kristen, Yesus,” ungkap Gus Yahya.

“Sehingga, jika kita definisikan batas wilayah dua negara Israel-Palestina berdampingan, tidak akan bisa damai, itu sebabnya Israel sampai hari ini tidak mau melepaskan Tepi Barat karena kalau Tepi Barat dihuni orang Palestina (yang memusuhi Yahudi) akan celaka sendiri” Pungkas Gus Yahya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *