Telah kita ketahui bersama bahwa dalam keyakinan umat islaatau mungkin dalam keyakinan umat beragama lainnya bahwa doa adalah pedang. Semakin tajam pinggir pedang akan semakin hebat pula kualitas pedang tersebut.
Di antara kebiasaan sebagian orang saat memberikan sedekah seperti keutamaan sedekah di hari jumat kepada fakir miskin atau anak yatim, ia meminta didoakan.
“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api“.(HR. At-Tirmidzi).
Namun lumrah pula diindonesia bahwa apabila ada orang bersedekah maka kebanyakan dari mereka masih meminta doa kepada yang disedekahi. Lantas, apakah meminta didoakan semacam ini dibolehkan?
- Jika permintaan tersebut adalah sesuatu yang biasa Artinya tidak ada unsur penghinaan dan menyusahkan yang diberi maka tidak mengapa dan sesuai dengan cara berdoa yang benar dalam islam. Karena terdapat dalil yang menjelaskan bahwa orang yang bersedekah itu didoakan kebaikan untuknya.
Allah Ta’ala berfirman, “Ambillah zakat dari sebagian hartamereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalahuntuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagimereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.Al-Taubah: 103)
Namun Imam An-Nawawi berkata bahwa
“Yang masyhur dalam Madhab kami dan madhab para ulama secara keseluruhan, bahwa doa untuk orang yang menyerahkan zakat adalah sunnah mustahabbah.” … Yang lebih utama dan sempurna orang yang bersedekah tidak meminta didoakan oleh orang yang diberi sedekah; karena hal itu lebihsempurna pahalanya…
- Meminta didoakan juga tidak bertentangan dengan firman Allah
“Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untukmengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidakpula (ucapan) terima kasih.” (QS. Al-Insan: 9)
Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir berkata :
“Maksudnya: mereka memberi makan kepada orang-orang sementara mereka sendiri membutuhkan dan menyukai makanan terebut. Mereka berkata dengan lisan hal: “ Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah.” Maksudnya: mengharap pahala dan keridhaan Allah.
“Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih,” maksudnya: kami tidak meminta balasan (materi) yang setimpal dan tidak berharap kalian berterima kasih kepada kami di depan manusia.”
Maka dapatlah disimpulkan bahwa meminta doa tidaklah berlawanan dengan isi ayat di atas
- Jika permintaan tersebut menyusahkan
Terkadang orang yang memberikan sedekah kepada orang miskin atau anak yatim dan berharap keajaiban bersedekah kepada anak yatim mengumpulkan mereka di satu majelis dan meminta mereka duduk lama di situ untuk melantunkan zikir dan doa-doa kebaikan untuk dirinya.
Jika demikian, maka permintaan tersebut bisa berakibat menghinakan kaum fuqara’ dan yatama di hadapan manusia dan tidak menjalankan keutamaan mencintai orang miskin, sehingga orang-orang melihat mereka sebelah mata. Juga membuat mereka susah karena harus duduk lama dan menunggu agar dapat sedekah. Jika ini yang terjadi, maka meminta didoakan dengan cara seperti ini dilarang
Berdasarkan firman Allah Ta’ala, “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS.Al-Baqarah: 263)
Namun apabila mengundang para orang faqir dan anak yatim tersebut tidak ada tujua untuk merendahkan dan meremehkan maka hal tersebut tentulah diperbolehkan.
- Sedekah dengan niat doa kesembuhan
Selain hal diatas, ada pula sabda Rasulullah SAW yang artinya “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Abu Dawud). Tersiratmakna, bersedekah, infak atau zakat, terus boleh disertakan dengan doa atau didoakan agar dikaruniakan kesembuhan dari penyakit, baik doa dari munfiq ataumustahiq. Terlebih doa sesama muslim adalah mustajab. Yang penting, jangan sampai doa dari orang yang kita beri mengatur nilai sedekah, zakat atau infak kita.
- Jangan membebani yang menerima sedekah
Maka yang paling utama seseorang bersedekah dengan tetap memuliakan orangyang diberi serta tidak membuat mereka susah. Jika perlu sedekah yang dikeluarkannya diantar ke rumah orang yang diberi. Ia tidak boleh menyusahkandan membebani mereka doa kebaikan untuknya agar lebih sempurna pahala sedekahnya. Sebaiknya ia berdo’a sendiri kepada Allah dengan menjadikan sedekahnya tersebut sebagai wasilah. Allah Ta’ala a’lam.
Tidak ada masalah bilaseorang yang mengeluarkan hartanya di jalan Allah, baik dengan sedekah, infakatau zakat dengan memohon agar didoakan untuk kebaikan dirinya. Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat dari surah al-Insan tersebut, menyatakan bahwa ayat tersebut mengenai orang-orang yang memberi makanan yang mereka sukai untuk orang miskin dan anakyatim, dan yang mereka lakukan itu hanya mengharap ridha Allah, dan bukan balasan duniawi seperti riya
- Yang tidak diperbolehkan
Yang tercela adalah jikakita meminta saudara kita mendoakan kita namun kita ingin agar doa tersebut hanya bermanfaat pada diri kita. Jika maksud kita dengan permintaan tersebutadalah agar saudara kita juga mendapatkan manfaat sebagaimana yang kita peroleh, maka ini tidak mengapa. Perhatikanlah salah satu keutamaan orang yangmendoakan saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya.
Nabi shallallahu ‘alaihiwa sallam bersabda, “Do’a seorang muslimkepada saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yangmustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat (yang memiliki tugasmengaminkan do’anya kepada saudarany, pen). Ketika dia berdo’a kebaikan kepada saudaranya, malaikat tersebut berkata : Amin, engkau akan mendapatkan yang samadengannya.” (HR. Muslim no. 2733).
Jika manfaat seperti dalam hadits ini yang diinginkan pada saudara kita –yaitu saudara kita akan mendapatkan timbal balik dari doanya pada kita-, maka seperti ini tidaklah mengapa. Jika saudara kita mendoakan kita, maka dia juga akan mendapatkan yang semisalnya. Kita meminta padanya agar mendoakan kita tetap istiqomah dalam agama ini,
maka dia juga akan diberitaufik oleh Allah untuk istiqomah. Jika memang kemanfaatan seperti ini yangkita ingin agar saudara kita juga mendapatkannya, maka bentuk permintaan doaseperti ini tidaklah mengapa. Jadi, bedakanlah dua kondisi ini.
Oleh karena itu, sebaiknyajika kita ingin meminta doa pada saudara kita maka kita juga menginginkan diamendapatkan kemanfaatan sebagaimana yang nanti kita peroleh. Kita minta padanya agar mendoakan kita lulus ujian. Maka seharusnya kita juga berharap diamendapatkan manfaat ini yaitu lulus ujian. Kita minta padanya agar mendoakan tetap isiqomah ngaji.
Maka dapatlah disimpulkan bahwa cara terbaik yang dapat digunakan dalam meminta doa adalah dengan mengikut sertakan orang yang disedekahi pula. Seperti perkataan seseorang kepada yang disedekahi
“Minta doa semoga saya dan kamu diberi putra dan putri yang sholih-sholihah”
Demikianlah apa yang dapat kami sampaikan. Semoga kita dapat melakukan sedekah yang terbaik dan dapat pula memanjatkan doa yang terbaik pula. Amiin.