Sebagai nabi yang mempunyai ank yang tidak sholih adalah sebuah ujian tersendiri yang harus diajalani oleh nabi Nuh AS. Pada mulanya nabi Nuh AS sangat tidak merelakan apabila putranya tak mau mengikuinya dan lebih memilih untuk tenggelam bersama air bah ketimbang mengikuti jejak agama ayahandanya.
Sebagai manusia biasa, tentu kita tidaklah sama dengan beliau. Akan ada sedikit banyak eluhan yang keluar dari mulut kita. Kita merasa bahwa Allah telah menimpakan hal yang berat kepada kita. Karena dari itu, perlulah kiranya saya menuiskan bacaan istighfar yang dibaca oleh nabi yang terkenal akan kesabarannya ini.
Namun tentu ada dua sisi berbeda yang harus kita bedakan. Jika dalam dunia sosial kita tidak membutuhkan apa-apa maka beda halnya jika sudah ada dalam dunia spritual. Dalam dunia spritual, kita haruslah miliki sanad dalam setiap tindakannya. Baik yang primier seperti sholat ataupun yang sekunder sperti beristighfar.
Layaknya yang telah dikemukakan bahwa membaca istighfar adalah sebuah kegiatan dalam agama islam yang sanga penting pengerjaanya. Terlebih bagi mereka yang pekerjaan kesehariannya menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan dosa.
Seiring berjalannya waktu, kita sering menemukan cara permintaan maaf yang mulai dimodifikasi. Ada yang hanya langsung mengungangkapkan permintaan maaf. Namun ada yang memodifikasinya dengan ungkapan yang agak bersastra. Tentu hal itu kembali kepada individu masing-masing.
Tidak Ada Pos Lagi.
Tidak ada laman yang di load.
