Meminta maaf adalah yang sangat dianjurkan dalam kehidupan. Baik merasa ataupun tidak merasa bersalah.
Seiring berjalannya waktu, kita sering menemukan cara permintaan maaf yang mulai dimodifikasi. Ada yang hanya langsung mengungangkapkan permintaan maaf. Namun ada yang memodifikasinya dengan ungkapan yang agak bersastra. Tentu hal itu kembali kepada individu masing-masing.
Namun terlepas dari itu semua, ucapan atau bacaan-bacaan yang pernah keluar dari mulut seorang nabi tentu mempunyai daya tarik tersendiri. Mulai dari keabsahannya ataupun dengan yang lainnya. Termasukjuga bacaan istighfar. Ini kami anggap penting karena bacaan istighfar sendiri adalah sebuah bacaan yang berkaitan erat dengan dosa ataupu sekedar kesalahan yang kita perbuat. Jika istighfar kita tidak diterima, maka ampunan dosa kitapun akan ditolak. Jika istighfar kita diterima, maka permohonan maaf kitapun akan dikabulkan. Karena sebegitu pentingnya inilah maka kami menuliskan ini dengan penuh harap agar amalan ini dapat bermanfaat dan istighfar yang dibaca pernah dibaca oleh seorang nabi, tidak ngasal.
Begitu pula Allah SWT menyebutkan istighfar nabi-Nya Musa AS. Diantara hal itu adalah firman Allah SWT tentang Musa AS
Dia berkata, ‘Wahai Rabbku, sungguh aku menzhalimi diriku, berilah ampunan untukku,’ maka Dia memberi ampunan kepada-nya. Sungguh Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Qashshash/28: 16)
Dan nabi Musa AS berkata pula:
‘Wahai Rabbku. berilah ampunan untukku dan untuk saudaraku, dan masukkanlah kami dalam rahmat-Mu, dan Engkau Maha Penyayang di antara yang penyayang,” (QS. Al-A’raf/7: 151)
Dan Musa AS berkata:
“Mahasuci Engkau, aku bertauhat kepada-Mu, dan aku termasuk orang-orang beriman yang pertama.” (QS. Al-A’raf/7: 143)
Dan Musa AS berkata yang artinya
“Apakah Engkau akan membinasakan kami dengan sebab apa yang dilakukan orang-orang bodoh di antara kami, tidaklah ia melainkan cobaan-Mu, Engkau menyesatkan dengannya siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau beri petunjuk siapa yang Engkau kehendaki, Engkau wali bagi kami, maka berilah ampunan untuk kami, dan rahmatilah kami, dan Engkau sebaik-baik Dzat yang memberi ampunan. Tuliskan untuk kami di dunia ini kebaikan dan di akhirat, sungguh kami kembali kepaaa-Mu. Dia berfirman. ‘Azab-Ku Aku timpakan kepada siapa Aku kehendaki, dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Aku akan menuliskannya kepada orang-orang bertakwa, mengeluarkan zakat, dan orang-orang yang beriman terhadap ayat-ayat Kami. Mereka yang mengikuti Rasul sang nabi ummi yang mereka dapati tertulis di sisi mereka dalam Taurat dan Injil’” (QS. Al-A’raf/7: 155-157)[]
Demikianlah tadi apa yang dapat kami sampaikakn. semoga dapat bermanfaat. Amiin.