Subhanallah, Ini Alasan al-Marhum Kiai Nawawi Sidogiri Tolak Bantuan 700 M

KH Nawawi Abd Jalil Sidogiri
KH Nawawi Abd Jalil Sidogiri

Buletin Islam | Berita wafatnya KH. Nawawi Abd Jalil Sidogiri beberapa waktu lalu sontak memenuhi linimasa dan berita nasional. Pasalnya, kepergian sosok Kiai kharismatik yang juga pengasuh pesantren Sidogiri menambah deretan tokoh panutan yang wafat di masa-masa covid-19.

Ucapan bela sungkawa-pun mengalir dari banyak kalangan, mulai dari para kiai, pengasuh pesantren, pejabat, terutama dari kalangan para alumni yang tersebar di berbagai pelosok nusantara.

Bacaan Lainnya

Memang tidak sering terekspos oleh media, sosok Kiai Nawawi yang juga penulis kitab “al-Ma’man Minal al-Dhalal” tersebut dikenal sebagai kiai yang sangat sederhana, tawadhu’, zuhud.

Baca Juga : Biografi al-Maghfurlah KH. Ahmad Nawawi Abd Jalil, Pengasuh Sidogiri


Kiai Nawawi Abd Jalil Tolak Bantuan 700 M

Suatu hari, beliau pernah kedatangan tamu dari Kemenag Jawa Timur yang mau memberikan sumbangan dana dari Dinas Sosial Australia untuk tempat-tempat belajar tertua dan mencetak generasi berkualitas.

Kembali ke cerita Kiai Nawawi, saat itu beliau ditawari langsung untuk memilih antara tiga tingkat ini : 7 M, 70 M, atau 700 M, sebagaimana ditulis Al Qurthubi di akun Facebooknya

Lalu, apa jawaban Kiai Nawawi? “Sepuntene mawon, Pak. Ojo nang kene, lek masalah ngene iki aku wedi. Saaken santri engkok ilmune ndak barokah. Aku engkok diamuki K.H. Cholil (Mohon maaf saja, Pak. Jangan di sini, kalau masalah begini ini saya takut. Kasihan santri nanti ilmunya tidak barokah. Saya nanti dimarahi K.H. Cholil),”

Sidogiri merupakan pesantren yang didirikan pada 1745 M oleh Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban (yang wafat pada 1766 M).

Berkenaan dengan tahun berdirinya, terdapat dua, yaitu 1718 atau 1745. Dalam surat lain tahun 1971 yang ditandatangani oleh KA Sa’doellah Nawawie, tertulis bahwa tahun tersebut (1971) merupakan hari ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri yang ke-226.

Dari sini disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri berdiri pada tahun 1745. Versi terakhir inilah yang dijadikan patokan hari ulang tahun/ikhtibar Pondok Pesantren Sidogiri setiap akhir tahun pelajaran.

Sidogiri dibabat oleh Sayyid Sulaiman yang berasal dari Cirebon. Beliau adalah keturunan Rasulullah dari marga Basyaiban.

Ayahnya, Sayyid Abdurrahman, adalah seorang perantau dari negeri wali, Tarim Hadramaut Yaman. Sedangkan ibunya, Syarifah Khodijah, adalah putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati. Dengan demikian, dari garis ibu, Sayyid Sulaiman merupakan cucu Sunan Gunung Jati

Sayyid Sulaiman mendirikan pondok pesantren di Sidogiri dibantu oleh Kiai Aminullah. Kiai Aminullah adalah santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman dari Pulau Bawean

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *