Dalam Kitab Tadzkir An-Nas menyebutkan bahwa Habib Ahmad bin Hasan al-‘Athas berkata: Syekh Abdul Qadir al-Jilani menyebutkan bahwa dalam kitab al-Ghun-yah disebutkan bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengosongkan dirinya untuk fokus beribadah pada empat malam dalam satu tahun. Awwal bulan Rajab, malam Idul Fitri dan Idul Adlha dan malam Nishfu Sya’ban”
Dalam kitab itu juga, beliau menyebutkan bahwa salah satu doa-doa yang dipanjatkan Sayyidina Ali saat bermalam di malam hari raya, awal Rajab, dan Nishfu Sya’ban adalah sebagai berikut:
اللّٰهُــمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّـدٍ وَاٰلِهِ مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللّٰهُــمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ.
Allahumma shalli ‘ala Muḫammadin wa alihi, mashabiḫil ḫikmati wa mawalin ni’amti, wa ma‘adinil ‘ishmati, wa‘shimni bihim min kulli su’in, wa la ta’khudznî ‘ala ghirratin wa la ‘ala ghaflatin, wa la taj’al ‘awaqiba amri ḫasratan wa nadamatan, wardla ‘annî, fa-inna maghfirataka lidh-dhalimîn, wa ana minadh dhalimin. Allahumma ighfirl li ma la yadlurruka, wa a‘thini ma la yanfa‘uka, fainnaka al-wasi’ata raḫmatuhu, al-badî’ata ḫikmatuhu, fa a‘thinî as-sa‘ata wad da‘ata, wal amna wash shihhata wasy syukra wal mu‘afata wattaqwa, wa afrigh ash-shabra wash shidqa ‘alayya, wa ‘ala auliyai fîka, wa a‘thini al-yusra, wala taj’al ma’ahu al-‘usra, wa a’imma bidzalika ahli wa waladi wa ikhwani fîka, wa man waladani minal muslimina wal muslimati wal mu’minina wal mu’minati.
Artinya: “Wahai Allah limpahkan rahmat ta’zhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan. Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhailah aku, sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang zalim dan aku termasuk dari mereka, Wahai Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepada-Mu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anaku, saudar-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin mukminat.”
Anjuran yang dipaparkan oleh Syekh Sayyid Ahmad bin Hasan al-‘Athas mengatakan bahwa doa tersebut tidak hanya baik dibca ketika malam hari raya, melainkan baik juga dibaca setelah membaca takbir hari raya dan takbir hari-hari Tasyriq.
Habib Abu Bakr al-‘Athas, salah satu dari sekian murid dari Habib Ahmad bin Hasan al-‘Athas, mengatakan:
“Tuanku (Syekh Sayyid Ahmad bin Hasan al-‘Athas) menganggap baik membaca doa tersebut setelah takbir dua hari raya dan takbir hari-hari tasyriq”.
Baca Juga: Inilah Dia Doa Di Akhir Bulan Ramadhan
Demikianlah Doa Malam Hari Raya Ala Sayyidina Ali Lengkap Dengan Latin Dan Terjemahnya yang dapat kai sampaikan. Semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat dan semoga kita bisa menjadi manusia yang dapat menghidupkan malam-malam hari raya kita dengan kebaikan-kebaikan. Amiin.