Ulasan Lengkap Puasa Tarwiyah dan Arafah-Dalil Hukum Keutamaan Bacaan Niat dan Waktu Pelaksanaannya

Hukum dan Dalil Islam Ibadah

Buletin Islam | Saat datangnya bulan Dzul Hijjah, umat Islam akan menunaikan beberapa amalan utama, mulai Puasa Tarwiyah, Arafah hingga Idul Adha.

Selain dalil, Umat Islam juga perlu tahu apa saja fadilah menunaikan amalan-amalan ibadah tersebut, termasuk Puasa Tarwiyah dan Arafah.

Bacaan Lainnya

Pasalnya, tidak sedikit kabar dan ceramah simpang siur, yang menyebutkan Puasa Tarwiyah merupakan Ibadah bid’ah yang harus dijauhi. Padahal tidak demikian.

Puasa Tarwiyah, nyatanya juga memiliki dalil, bahkan juga keutamaan, seperti halnya puasa-puasa lainnya. berikut ulasannya.

Apa itu Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah?

Puasa Tarwiyah, adalah Puasa yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzul Hijjah, sementara puasa Arafah adalah Puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzul Hijjah.

Alasan kenapa disebut Tarwiyah, para ulama berbeda pendapat:

  • Pertama, Dalam kitab kitab Al Inayah Syarh Al Hidayah, imam Al Babirti menjelaskan, hari tersebut dinamakan hari tarwiyah karena orang-orang yang haji itu melihat air di waktu itu yang sebelumnya tidak mereka temui.
  • Kedua, Ada pula yang mengatakan bahwa itu disebut hari tarwiyah karena orang-orang melihat air untuk menghilangkan rasa haus pada hari itu, mereka pun dapat membawa air tersebut sebagai bekal menyegarkan diri (dari sengatan teriknya matahari di padang pasir saat kehausan) untuk pergi ke Mina dan Arafah.
  • Ketiga, dalam kitab Al Binayah Syarh Al Hidayah, Imam Al Aini di mengatakan bahwa disebut hari tarwiyah adalah karena berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail A.S.

Dan kenapa disebut Puasa Arafah? sebab pada tanggal 9 Dzul Hijjah, para jamaah haji sedang berkumpul di padang Arafah untuk menunaikan Wukuf.

Apa Dalil Puasa Tarwiyah dan Arafah?

Ada beberapa dalil yang menjadi landasan puasa Tarwiyah, Yaitu:

Pertama, hadits yang disebutkan oleh Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar:

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

Artinya, “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).

Sebagian ahli Hadits, menyebutkan hadits diatas masuk kategori Hadits Dha’if (lemah). Sehingga tidak bisa dijadikan landasan hukum.

Kendati demikian, hadits diatas bisa diambil dalil untuk Puasa Tarwiyah, pada Aspek Fadhailul A’mal.

Kedua, Hadits yang menyebutkan bahwa sebaik-baiknya ibadah adalah yang dilaksanakan pada sepersepuluh bulan Dzul Hijjah. berikut ini teks hadistnya:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk diisi dengan ibadah sebagaimana (kesukaan-Nya pada) sepuluh hari ini,’” (HR At-Tirmidzi).

Selain hadits diatas, ada pula Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari :

عن ابن عباس مرفوعا: “ما من أيام العمل الصالح أحب إلى الله فيهن من هذه الأيام” -يعني عشر ذي الحجة -قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: “ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجلا خرج بنفسه وماله، ثم لم يرجع من ذلك بشيء

Artinya, “Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadits marfu’. ‘Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah.’ Kemudian para sahabat bertanya, ‘Bukan pula jihad, ya Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tanpa membawa apa-apa lagi,’” (HR Bukhari).

Maka bisa disimpulkan, Dalil Puasa Tarwiyah bisa menggunakan hadits kedua, bahwa Puasa Tarwiyah masuk dalam kategori ibadah, dan ibadah di awal-awal bulan Dzul Hijjah sangat dianjurkan Rasulullah saw.

Sementara dalil Puasa Arafah adalah hadits berikut :

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً

Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah).

Apa Hukum Menunaikan Puasa Tarwiyah dan Arafah?

Para ulama sepakat bahwa Puasa Tarwiyah hukumnya Sunnah Muakkadah, Muakkadah (dikuatkan/ sangat dianjurkan) lantaran Rasulullah saw. tidak pernah meninggalkan puasa ini.

Namun kesunnahan Puasa Arafah hanya berlaku bagi selain Jamaah Haji yang sedang wukuf di padang Arafah.

Beda dengan Puasa Tarwiyah, puasa ini dianjurkan tidak hanya bagi selain jamaah haji. Sebagaimana dijelaskan Syekh Nawawi dalam kitabnya Nihayatuz Zain :

والثامن صوم الثمانية أيام قبل يوم عرفة سواء في ذلك الحاج وغيره

Artinya, “(Kedelapan) puasa delapan hari sebelum hari Arafah (dianjurkan) bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji,” (Syekh M Nawawi Banten, Kitab Nihayatuz Zain, [Bandung, Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 197)

Apa Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah?

Dalil Puasa Tarwiyah, bisa dilihat dari hadits yang menjadi landasannya.Kendati berstatus Dhaif, namun hadits tersebut bisa digunakan dalam keutamaan-keuatamaan Amal (Fadhailul A’mal).

Sehingga fadilah berpuasa di tanggal 8 Dzul Hijjah (Puasa Tarwiyah) adalah dapat melebur dosa satu tahun.

Sementara keutamaan Puasa Arafah, jelas menggunakan hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah. Yakni, dapat menghapus dosa 1 tahun sebelum dan sesudahnya.

Bagaimana Bacaan Niatnya?

Adapun niat Puasa Tarwiyah sudah kami ulas, dalam tulisan berikut : Teks Niat Puasa Tarwiyah – Arab latin dan terjemahan

Sementara Niat Puasa Arafah juga sudah kami jelasakan pada tulisan berikut : Teks Niat Puasa Arafah-Arab Latin dan Terjamahan.

Kapan Waktunya pelaksanaan Puasa Tarwiyah dan Arafah?

Sesuai dengan penjelasan diatas, Puasa Tarwiyah dilaksanakan setiap tanggal 8 Dzul Hijjah, sementara Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzul Hijjah.

Lantas hari dan tanggal berapa Puasa Tarwiyah dan Arafah tahun ini? Jika dilihat dari kalender hijriyah, Puasa Tarwiyah (8 Dzul Hijjah 1442 H) tahun ini jatuh pada hari sabtu tanggal 18 Juli 2021, sementara puasa Arafah (9 Dzul Hijjah 1442 H) jatuh pada hari Minggu 19 Juli 2021.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *