Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakr al-Suyuthi mencatat sebuah riwayat dari Imam Wahb bin Munabbih tentang nasihat Nabi Isa ‘alaihissalam dalam kitab al-Durru al-Mantsûr fî al-Tafsîr al-Ma’tsûr untuk orang yang hendak berdoa. Berikut riwayatnya:
وأخرج وهب بن منبه قال: قال المسيح عليه السلام: أكثروا ذكر الله، وحمده، وتقديسه، وأطيعوه فإنما يكفي أحدكم من الدعاء إذا كان الله تبارك وتعالي راضيا عليه أن يقول: اللهم إِغْفِرْ لِي خَطِيْئَتِي وَاصْلِحْ لِي مَعِيْشَتِي وَعَافِنِي مِنَ الْمَكَارِهِ, يَا إِلَهِي
Artinya: Dikeluarkan oleh Wahb bin Munabbih, ia berkata: Al-Masih (Isa ‘alaihisslam) berkata: “Perbanyaklah berdzikir (mengingat) kepada Allah, (perbanyaklah) memuji-Nya dan menyucikan-Nya. Ta’atlah kepada-Nya, karena sesunguhhnya cukup bagi seorang dari kalian sebuah doa ketika Allah tabâraka wa ta’âla ridha atasnya, yaitu mengucapkan (doa): “allahummaghfir lî khathî’atî wa’ashlih lî ma’îsyatî wa ‘âfinî minal makârihi, yâ ilahî” (Ya Allah, ampunilah kesalahanku, baguskanlah kehidupanku, dan bebaskanlah aku dari tipu daya setan, wahai Tuhanku).”
Dari teks diatas dapatlah kiranya kita mengambil pelajaran bahwa ada beberapa aspek yang harus dipenuhi dalam berdoa. Baik dari dzikir, tahmid dan tasbih. Bila beberapa aspek tersebut belum terpenuhi maka alangkah baiknya bila kita tidak menyalahkan siapa-siapa selain diri kita sendiri.
Demikianlah Anjuran Nabi Isa As Untuk Dilakukan Sebelum Berdoa yang dapat kami smpaikan. Semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat dan semoga doa demi doa yag kita kabulkan dapat diterima oleh Allah SWT. Amiin.