Buletin Islam | Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) memiliki lambang berupa silhouette TUNAS KELAPA. berikut fakta dan arti filosofinya.
Pramuka singkatan Praja Muda Karana, yang artinya Rakyat Muda yang Suka Berkarya, merupakan organisasi atau gerakan kepanduan.
Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus tiap tahunnya.
Secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961.
Melihat lambang Pramuka yang berupa TUNAS KELAPA, atau silhouette ada sejumlah fakta, dan makna yang perlu kita ketahui.
5 Fakta Lambang Gerakan Pramuka
1. Gerakan Pramuka berlambangkan: Gambar silhouette TUNAS KELAPA
2. Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh Sumardjo Atmodipuro (almarhum), seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai Pegawai Tinggi Departeman Pertanian
3. Lambang Gerakan Pramuka digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961 pada Panji-panji Gerakan Pramuka yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka oleh Presiden republik Indonesia.
4. Pemakaian lambang Gerakan Pramuka sebagai lencana dan penggunaannya dalam tanda-tanda, bendera, papan nama, dsb. diatur dalam Petunjuk-petunjuk Penyelenggaraan.
Baca Juga :
Sejarah Singkat Hari Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) Yang Jatuh Pada 14 Agustus
5. Lambang Gerakan Pramuka berupa Gambar silhouette TUNAS KELAPA sesuai dengan SK Kwartir Nasional No. 6/KN/72 Tahun 1972, telah mendapat Hak Patent dari Ditjen Hukum dan Perundangan-undangan Departeman Kehakiman, dengan Keputusan Nomor 176634 tanggal 22 Oktober 1983, dan Nomor 178518 tanggal 18 Oktober 1983, tentang Hak Patent Gambar TUNAS KELAPA dilingkari PADI dan KAPAS, serta No. 176517 tanggal 22 Oktober 1983 tentang Hak Patent tuliasan PRAMUKA.
Arti Filosofi Lambang Pramuka
1. Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan “CIKAL”, dan istilah “cikal bakal” di Indonesia berarti: penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru. Jadi buah kelapa/nyiur yang tumbuh itu mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.